Desa Patemon

Kec. Bojongsari
Kab. Purbalingga - Jawa Tengah

Info

Artikel

DARI GULMA MENJADI BERKAH: SOLUSI KKN UNSOED DALAM MENJAGA EKOSISTEM DANAU LEMBAH SILANGIT

BHAKHTIAR NUR RAMADHAN

31 Juli 2025

9 Kali dibuka

Danau Lembah Silangit yang berlokasi di Desa Patemon merupakan aset berharga yang perlu dijaga bersama. Namun, adanya pertumbuhan gulma air yang tidak terkendali menjadi tantangan karena mengurangi estetika dan mengganggu ekosistem danau. Menjawab permasalahan tersebut, mahasiswa KKN UNSOED 2025 melaksanakan program kerja yang berfokus pada "Pengelolaan Danau dan Pemanfaatan Gulma Danau Menjadi Pupuk Padat Organik dengan Metode Berkeley". Kegiatan yang diinisiasi sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan solusi praktis bagi pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan masyarakat.

Kegiatan diawali dengan sesi pemaparan materi dan Forum Group Discussion (FGD) yang dipandu oleh Ibu Haris Maulani, S.Pd., M.Si., yang merupakan seorang dosen dari Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman. Dalam sesi tersebut, Ibu Haris menjelaskan dampak ekologis dari ledakan populasi gulma air dan bagaimana hal tersebut dapat mengganggu ekosistem dan keseimbangan danau. Beliau membuka wawasan peserta bahwa gulma yang selama ini dianggap sebagai "hama" ternyata kaya akan unsur hara, terutama nitrogen yang sangat baik untuk dijadikan bahan utama pupuk padat organik.

Setelah memahami teorinya, peserta diajak untuk langsung melihat cara pembuatan pupuk padat organik menggunakan metode Kompos Berkeley. Metode ini dipilih karena proses dekomposisinya yang relatif cepat, yaitu sekitar 18-21 hari, sehingga bisa lebih cepat merasakan manfaatnya. Pembuatan kompos ini dilakukan dengan menumpuk secara berlapis bahan coklat (jerami/serbuk gergaji), bahan hijau (gulma air) yang telah dicacah, dan tanah lalu menyiram setiap lapisan dengan larutan aktivator (terdiri dari ±3 liter air, 2 tutup EM4, dan 4 tutup molase), kemudian tutup tumpukan tersebut dengan terpal dan diamkan tumpukan selama 4 hari sebelum membaliknya secara rutin setiap 2 hari sekali sampai menjadi pupuk yang siap digunakan.

Melalui kegiatan sosialisasi dan praktik ini, diharapkan Pengurus BUMDes secara mandiri dapat mengatasi permasalahan gulma danau secara berkelanjutan. Pupuk organik padat yang dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh warga untuk menyuburkan lahan pertanian, kebun, dan tanaman di pekarangan rumah. Dengan demikian, ketergantungan terhadap pupuk kimia yang berpotensi merusak lingkungan dapat dikurangi. Hal ini merupakan langkah nyata menuju pertanian yang sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan di Desa Patemon.


Penulis : Maulidia Nur Azizah, M. Afif Abiyyuga

Kirim Komentar

Nama
Telp./HP
E-mail

Komentar

Captha

CAPTCHA Image

Komentar Facebook

Aparatur Desa

Kepala Desa

SUGIYONO

Sekretaris

ROITO DWI WIRYODIHARJO

Kaur Perencanaan

TRI FEBRIYANTO

Kaur Umum dan Tata Usaha

ANTAR WINARSO

Kaur Keuangan

BHAKHTIAR NUR RAMADHAN

Kasi Pemerintahan

EKO BUDI PRIYONO

Kasi Kesejahteraan

ERIK SILVANO

Kasi Pelayanan

GIANTO

Kadus I

SUTOMO

Kadus II

PUTRANTO JOKO PAMUNGKAS

KADUS III

SUPRIYONO

Kadus IV

HERIYANTO

Kadus V

ARIF PURWANTO

Layanan Mandiri
Layanan Mandiri
Layanan Mandiri
Layanan Mandiri

Desa Patemon

Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah

Lokasi Kantor Desa

Latitude:-7.349272597918311
Longitude:109.36511992803871

Desa Patemon, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga - Jawa Tengah

Buka Peta

Wilayah Desa