Sebagai bentuk pengabdian nyata kepada masyarakat, Mahasiswa KKN Unsoed periode Juli–Agustus 2025 melakukan program kerja penanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dan sayuran di Desa Patemon. Kegiatan ini dilakukan bersama anggota PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) dan beberapa perangkat desa yang berlokasi di Balai Desa Patemon. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan pekarangan rumah agar lebih produktif serta mendorong ketahanan pangan secara mandiri berbasis rumah tangga. 

Masyarakat desa umumnya memiliki pekarangan yang belum dimanfaatkan secara optimal, padahal lahan tersebut bisa digunakan untuk menanam tanaman yang bermanfaat seperti TOGA. TOGA memiliki peranan penting untuk menjaga kesehatan keluarga karena dapat langsung digunakan menjadi obat herbal apabila ada anggota keluarga yang sakit. Salah satu tanaman yang dipilih untuk TOGA adalah cabai, karena memiliki senyawa capcaisin yang bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit, mengurangi peradangan, dan risiko penyakit jantung. Sementara itu, kangkung dipilih sebagai sayuran yang ditanam karena umum dimanfaatkan oleh masyarakat dan mengandung zat besi yang bermanfaat untuk mencegah anemia. 

Kegiatan Penanaman TOGA dan sayuran diawali dengan pemaparan materi terkait manfaat, cara penanaman, hingga cara perawatan tanaman yang tepat. Setelah sesi pemaparan materi, kegiatan dilanjut dengan praktik di halaman Balai Desa Patemon. Anggota PKK dan perangkat desa terlebih dahulu melihat praktik pembuatan media tanam. Media tanam dibuat dari campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam dengan perbandingan 2:1:1. Setelah melihat demonstrasi, dilanjutkan praktik secara mandiri pada setiap kelompok yang dibagi sesuai dusun yang didampingi oleh mahasiswa KKN Unsoed 2025. 

Untuk bibit cabai yang ditanam, dapat langsung dipindah atau ditanam ke polybag yang sudah berisi media tanam, sedangkan benih kangkung disemai terlebih dahulu. Hasil dari kegiatan penanaman TOGA dan sayuran adalah tertanamnya bibit cabai berjumlah 30 bibit pada 30 polybag dan 10 polybag berisi benih kangkung. Seluruh hasil tanam dari setiap dusun diberi identitas dan dikumpulkan di pinggiran halaman balai desa. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi awal gerakan pemanfaatan lahan pekarangan yang berkelanjutan di Desa Patemon. Tim KKN Unsoed 2025 juga berharap masyarakat dapat terus merawat tanaman sehingga dapat memberikan manfaat nyata secara ekonomi, kesehatan, dan lingkungan.

Penulis : Maulidia Nur Azizah, M. Afif Abiyyuga